Berkat Google Earth Ilmuwan Temukan Spesies Baru

Jika di beberapa negara keberadaan Google Earth ditolak keberadaannya karena dianggap merugikan, justru oleh para ilmuwan, peta digital tersebut dianggap sangat membantu mereka menjangkau daerah pedalaman.

Daerah pegunungan di negara Mozambik Utara, yang berada di kawasan Selatan Afrika, selama ini sangat sulit dijamah oleh para ilmuwan. Alasannya, selain daerahnya yang masih rawan dan penuh dengan rintangan, negara tersebut juga masih didera perang saudara.

Sekelompok ilmuwan pun tidak kehilangan akal, dengan menggunakan peta yang disediakan oleh Google Earth, mereka memetakan sejumlah kawasan di daerah pengunungan Mozambik itu. Setelah berhasil mengumpulkan bekal yang cukup dari Google Earth itu, ekspedisi oleh ilmuwan Inggris yang berasal dari Royal Botanic Garden dilakukan.

Hasilnya, mereka berhasil mengidentifikasi berbagai spesies yang berbeda dari burung, kupu-kupu, monyet, dan beberapa ular besar di Gunung Mabu yang luasnya mencapai 7 ribu hektar.

“Google Earth sangat membantu kami dalam melakukan penjelajahan di Mozambik. Lewat internet kami bisa melihat hutan dari ketinggian 5400 kaki,” jelas salah satu ilmuwan Julian Bayliss, seperti yang dilansir Telegraph, Senin (22/12/2008).

Untuk itu Bayliss tidak heran jika menemukan daerah yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi. Setelah melihat lebih dekat serta lebih rinci pada peta satelit, dia bersama timnya bergegas untuk melihat.

Oleh Jonathan Timberlake, pemimpin ekspedisi, mengatakan bahwa gambar-gambar digital telah membantu para ilmuwan untuk mengetahui lebih lanjut tentang dunia.

Dia meyakini adanya keanekaragaman hayati tersembunyi di seluruh dunia, yang dapat diketahui melalui pencarian di Google Earth, khususnya di daerah seperti Mozambik atau Papua Nugini yang belum sepenuhnya dieksplorasi. (srn)