ORMIK SEMOT 2018 dan Perubahan AMIK BSI Jadi Universitas
Hal ini diungkapkan Kepala Kampus UBSI Tasikmalaya Agung Baitul Hikmah SKom MKom saat kegiatan Ormik Mahasiswa Baru di Aula BSI Jalan Tanuwijaya Kota Tasikmalaya Sabtu (15/9).
“Perubahan status ini merupakan penggabungan 21 perguruan tinggi yang ada di BSI. SK Universitas ini diterima Minggu (16/9),” kata Agung. Setelah penggabungan ini, BSI hanya punya tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Bina Sarana Infromatika Jakarta, Universitas BSI Bandung dan STMIK Nusa Mandiri.
Penggabungan perguruan tinggi BSI sehingga menjadi universitas merupakan implementasi kebijakan Kemenetrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) serta menjadi kesiapan BSI dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
“Perubahan menjadi Universitas BSI juga sebagai salah satu langkah BSI menjadi perguruan tinggi terbesar dengan akreditasi baik. Selain itu sebagai upaya BSI dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan serta kompetensi lulusannya,” katanya.
Perubahan ini akan memberikan manfaat kepada seluruh civitas, baik dosen, mahasiswa maupun lulusannya. “Beberapa program studi pun berubah namanya sesuai nomenklatur Kemenristekdikti. Salah satunya prodi D3 Manajemen Informatika menjadi D3 Sistem Informasi,” ujarnya.
Sementara itu Agung mengatakan, menyambut mahasiswa baru UBSI Tasikmalaya pada tahun ini kembali menggelar Orientasi Akademik (Ormik) dan Seminar Motivasi (Semot) di Aula BSI Sabtu-Minggu (15-16/9).
“Ormik ini bertujuan memberikan informasi kepada mahasiswa baru mengenai sistem pembelajaran dan lingkungan kampus,” katanya. Adapaun Semot, kata ia, bertujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa agar memiliki semangat yang tinggi dalam menempuh pendidikan, membentuk kepribadian yang mandiri dan mengasah soft skill.
Dalam acara tersebut pihaknya juga mengundang narasumber dari luar kampus di antaranya Kepala BNN Kota Tasikmalaya Tuteng Budiman yang menyampaikan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Hadir pula pemateri Kanit Bintibmas Polresta Kota Tasikmalaya Aiptu Sugeng Hartanto yang menyampaikan materi tentang bahaya radikalisme. (na)
Sumber : RadarTasikmalaya.com
No Comments